JellyPages.com

pinguin

logo blogger indonesia

dance

Jumat, 18 Januari 2013

Musik Angklung

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Nama angklung baru disebut-sebut dalam Serat Centhini (naskah sejarah lama mengenai musik dan agama di tanah Jawa) yang dibuat pada tahun 1830. Dalam serat tersebut, dikisahkan seorang putra kyai bernama Cebolang yang mempertunjukkan keahliannya bermain musik (disebut musik terbangan) di hadapan Bupati Daha, Kediri. Dalam sebuah puisi, Sekar Lempang, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dari naskah aslinya Serat Centhini, permainan musik Cebolang digambarkan sebagai berikut:
“His voice rose, clear and bright,
rang out loud, fragrant, and sweet.
Appealing his wilet, carried heart away.
His terbang playing resonated.
His friends answered at once.
Three terbang were rumbling,
together with angklung and kendhang,
calung, ivory capalita,
vibrant, resonant, resounding, shaking and thundering.”
Beragam Fungsi Angklung
Angklung ternyata memiliki beragam fungsi selain sebagai sebuah alat musik tradisional yang bersifat menghibur. Di beberapa tempat di Bali misalnya, angklung biasa digunakan dalam upacara pembakaran mayat (Ngaben). Di Kanekes, Banten Selatan, orang Baduy menggunakan angklung dalam sebuah upacara menjelang penanaman padi di lading. Mereka menyebutnya Angklung Buhun. Di kampung Jati, Serang, Angklung Gubrag dianggap sebagai alat musik sakral yang berfungsi sebagai pengiring mantera pengobatan orang sakit atau menolak wabah. Bahkan, di Kalimantan Selatan, angklung yang dikenal dengan sebutan Kurung-kurung pun dipergunakan untuk mengiringi pertunjukkan Kuda Gepang (Sie) yang bentuk pertunjukkannya hampir sama dengan Kuda Kepang di Jawa Tengah.

Sumber : www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar