Methode Pembinaan Umat Hindu Indonesia | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Selasa, 22 Januari 2013
Methode Pembinaan Umat Hindu Indonesia
Jumat, 18 Januari 2013
Musik Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal
(bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat
berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari
bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh
benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar
dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar
maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya
Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Nama angklung baru disebut-sebut dalam Serat Centhini (naskah sejarah lama mengenai musik dan agama di tanah Jawa) yang dibuat pada tahun 1830. Dalam serat tersebut, dikisahkan seorang putra kyai bernama Cebolang yang mempertunjukkan keahliannya bermain musik (disebut musik terbangan) di hadapan Bupati Daha, Kediri. Dalam sebuah puisi, Sekar Lempang, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dari naskah aslinya Serat Centhini, permainan musik Cebolang digambarkan sebagai berikut:
Angklung ternyata memiliki beragam fungsi selain sebagai sebuah alat musik tradisional yang bersifat menghibur. Di beberapa tempat di Bali misalnya, angklung biasa digunakan dalam upacara pembakaran mayat (Ngaben). Di Kanekes, Banten Selatan, orang Baduy menggunakan angklung dalam sebuah upacara menjelang penanaman padi di lading. Mereka menyebutnya Angklung Buhun. Di kampung Jati, Serang, Angklung Gubrag dianggap sebagai alat musik sakral yang berfungsi sebagai pengiring mantera pengobatan orang sakit atau menolak wabah. Bahkan, di Kalimantan Selatan, angklung yang dikenal dengan sebutan Kurung-kurung pun dipergunakan untuk mengiringi pertunjukkan Kuda Gepang (Sie) yang bentuk pertunjukkannya hampir sama dengan Kuda Kepang di Jawa Tengah.
Sumber : www.google.com
Nama angklung baru disebut-sebut dalam Serat Centhini (naskah sejarah lama mengenai musik dan agama di tanah Jawa) yang dibuat pada tahun 1830. Dalam serat tersebut, dikisahkan seorang putra kyai bernama Cebolang yang mempertunjukkan keahliannya bermain musik (disebut musik terbangan) di hadapan Bupati Daha, Kediri. Dalam sebuah puisi, Sekar Lempang, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dari naskah aslinya Serat Centhini, permainan musik Cebolang digambarkan sebagai berikut:
“His voice rose, clear and bright,
rang out loud, fragrant, and sweet.
Appealing his wilet, carried heart away.
His terbang playing resonated.
His friends answered at once.
Three terbang were rumbling,
together with angklung and kendhang,
calung, ivory capalita,
vibrant, resonant, resounding, shaking and thundering.”
Beragam Fungsi AngklungAngklung ternyata memiliki beragam fungsi selain sebagai sebuah alat musik tradisional yang bersifat menghibur. Di beberapa tempat di Bali misalnya, angklung biasa digunakan dalam upacara pembakaran mayat (Ngaben). Di Kanekes, Banten Selatan, orang Baduy menggunakan angklung dalam sebuah upacara menjelang penanaman padi di lading. Mereka menyebutnya Angklung Buhun. Di kampung Jati, Serang, Angklung Gubrag dianggap sebagai alat musik sakral yang berfungsi sebagai pengiring mantera pengobatan orang sakit atau menolak wabah. Bahkan, di Kalimantan Selatan, angklung yang dikenal dengan sebutan Kurung-kurung pun dipergunakan untuk mengiringi pertunjukkan Kuda Gepang (Sie) yang bentuk pertunjukkannya hampir sama dengan Kuda Kepang di Jawa Tengah.
Sumber : www.google.com
Batik Indonesia
Pengakuan UNESCO Terhadap Batik Indonesia
Secara resmi mengakui Batik Indonesia, di buktikan dengan dimasukkannya ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif karena telah memenuhi beberapa kriteria, antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia, serta memberi kontribusi bagi terpeliharanya warisan budaya tak-benda pada saat ini dan di masa mendatang. Dalam menyiapkan nominasi, para pihak terkait telah melakukan berbagai aktivitas, termasuk melakukan penelitian di lapangan, pengkajian, seminar, dan sebagainya untuk mendiskusikan isi dokumen dan memperkaya informasi secara bebas dan terbuka.Dengan kreasi warna, motif dan bahan yang berkualitas tinggi, batik Indonesia pun dipuja pihak internasional. Delegasi negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) memuji batik Indonesia yang dipamerkan di Katumbiri Expo 2012.
Batik Tancep Menembus Eropa
hal ini dibuktikan dengan semakin diminati di pasar nasional dan internasional, salah satunya “batik tancep” yang menembus pasar Eropa dan Singapura. Batik motif asli Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa YogyakartaMotif-motif tersebut merupakan motif pakem keluaran dari keraton. Batik tulis tancep berbahan dasar khusus seperti primisima dan mori sanforized ini sehingga batik ini semakin diminati berbagai macam kalangan.
Manca negara saja menyukai batik kita, kita sebagai warga indo nesia harus lebih menyukainya
Batik Tetap di Cinta di Dlam Negeri
Tiga varian kartu debit baru itu adalah kartu debit Gold dan Platinum bagi pemegang Taplus BNI
serta debit Platinum untuk pemegang Taplus Bisnis. Selama ini, pemegang
Taplus hanya memiliki satu opsi kartu debit, yakni kartu Silver, begitu
juga pemilik Taplus Bisnis hanya berkesempatan memegang satu jenis
kartu debit, yakni kartu Gold.
tetap lestarikan batik kita, sebelum warisan budaya kita hilang
sumber:http://www.republika.co.id
Macam Macam batik Indonesia
Batik Modern
Desain baju batik saat ini terus
mengalami perkembangan dibanding zaman dahulu di era 90-an yang
coraknya menurut orang-orang zaman sekarang dianggap sudah terlalu
kuno. Kain batik yang dulunya dianggap hanya untuk orang-orang dewasa,
saat ini terus mengalami kemajuan. Apalagi selama beberapa tahun
terakhir banyak sekali perusahaan-perusahaan yang mewajibkan
karyawannya untuk memakai baju batik meskipun hanya sehari dalam
seminggu. Begitu juga kantor-kantor pemerintahan yang saat ini telah
mewajibkan kepada para pegawainya untuk mengenakan baju batik pada hari
Jumat.
Model baju batik yang banyak beredar
saat ini juga akhirnya membawa anak-anak muda yang dulunya malu kalau
memakai baju batik karena takut kelihatan tua, akhir-akhir ini mereka
sudah tidak malu-malu menggunakan baju batik. Bahkan saat ini
dikalangan anak muda, kalau dianggap memakai baju batik mempunyai
prestise tersendiri..
Macam Macam batik Indonesia
Corak dan motif batik Indonesia sendiri sangat banyak, ada yang merupakan motif asli dari nenek moyang bangsa kita dan ada juga yang merupakan akulturasi dengan bangsa lain.Di bawah ini merupakan macam-macam batik yang terdapat di Indonesia:
1. Batik Kraton
Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup.
Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton.
Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang biasa seperti motif Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
2. Batik Sudagaran
Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar.
Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua.
Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
Batik Bali
Memang masih relatif baru, namun perkambangan industri batik di Pulau Bali begitu pesat. Barangkali karena Bali menyimpan banyak potensi motif dan desain lokal. Puluhan desain batik khas Bali telah lahir. Dari yang berharga murah hingga yang selangit. Sejauh ini, harga pasaran rata-rata batik tulis yang beredar di Bali Bali yang berkualitas bagus berkisar antara Rp 350 ribu hingga Rp 2 juta. Tingginya harga tersebut karena batik-batik tersebut dibuat dari kain bermutu dan digambar langsung dengan tangan serta menggunakan bahan pewarna alami seperti yang dibuat oleh Ida Ayu Pidada (dengan merek “Batik Wong Bali”) atau oleh A.A. Inten Trisna Manuambari (dengan merek “Diamanta”).Batik sendiri merupakan hasil kerajinan yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak berabad-abad lalu, khususnya di Jawa. Istilah batik konon berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “nitik”yang berarti membuat titik. Secara bebas, kata batik merujuk pada teknik pembuatan corak dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna berupa malam (wax), yang diaplikasikan di atas kain. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, dan wol. Jika ada kain batik yang pembuatan corak dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik di atas kain tersebut dinamakan kain bercorak batik, bukan kain batik. Kain macam itu biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak.
Di Bali, industri kerajinan batik dimulai sekitar dekade 1970-an. Industri tersebut dipelopori antara lain oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati Gianyar, dengan teknik tenun-cap menggunakan alat tenun manual yang dikenal dengan sebutan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Kerapnya orang Bali mengenakan batik untuk berupacara –sebagai bahan kain maupun udeng (ikat kepala), mendorong industri batik di pulau ini terus berkembang dang maju. Kini di Bali telah tumbuh puluhan industri Batik yang menampilkan corak-corak khas Bali, juga corak-corak perpaduan Bali dengan luar Bali seperti Bali-Papua, Bali-Pekalongan, dan lain-lain.
Tips Memilih Kain Batik
Di toko-toko kerajinan dan toko kain di Bali, banyak dijual kain batik dengan berbagai corak dan kualitas. Untuk memudahkan memilih agar sesuai antara uang yang kamu keluarkan dengan kualitas barang yang kamu dapatkan, kenalilah terlebih dahulu jenis-jenis batik yang ada. Sekali lagi, dari segi teknik pembuatannya, ada empat jenis kain batik yang dijual orang, yaitu: batik tulis, batik cap, batik kombinasi tulis-cap, batik printing, dan batik cabut (perpaduan teknik printing dan tulis).Untuk mengetahui apakah sehelai kain batik yang kamu pegang merupakan batik tulis atau yang lain, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan antara lain:
* Motif pada batik tulis meskipun polanya sama tapi bentuknya tidak pernah sama persis (asimetris). Ada bagian yang lebih kecil atau lebih besar dari gambar yang lain.
* Aksen dalam setiap gambar tidak sama besarnya
* Motif batik tulis asli biasanya memiliki aroma yang khas, warna yang digunakan berasal dari kulit-kulit kayu, dan bahan alami lainnnya.
* Kain Mori yang dipakai biasanya lebih berat dibanding mori untuk jenis batik lainnya.
Motif Batik Bali
Bali menyimpan potensi motif dan desain lokal. Puluhan desain batik khas Bali telah lahir yang biasanya dikawinkan dengan motif batik yang ada dari berbagai wilayah di Tanah Air dan pengaruh motif China.Batik Bali pun ditawarkan dengan harga bervariasi. Harga batik tulis berkualitas di Pulau Dewata berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp3,5 juta per potong.
Tingginya harga tersebut karena batik-batik tersebut dibuat dari kain bermutu dan digambar langsung dengan tangan serta menggunakan bahan pewarna alami, seperti yang dibuat oleh Anak Agung Inten Trisna Manuambari dengan merek “Diamanta” atau Ida Ayu Pidada dengan label “Batik Wong Bali”.
AA Inten Trisna M, pengrajin batik Bali mengatakan, guna mempertahankan kualitas produknya itu, dirinya terus berupaya melakukan terobosan dengan membuat motif baru yang diperkirakan dapat diterima konsumen di pasaran.
“Biasanya untuk motif baru itu, saya menggabungkan atau mengawinkan motif khas Bali dengan yang berasal dari daerah lainnya di Indonesia, bahkan sampai luar negeri, seperti China,” kata wanita yang akrab disapa Gung Inten itu, di Denpasar,
Dia menjelaskan, perpaduan motif yang biasa dilakukannya adalah mengambil ornamen khas Pulau Dewata, seperti naga, rusa, burung bangau, dan kura-kura. Kemudian memadukan dengan motif dari daerah luar Bali yang biasanya berbentuk flora.
Menurut dia, untuk mewujudkan itu bukanlah hal yang mudah karena perlu waktu dan pengorbanan material bahan baku yang digunakan saat melakukan percobaan-percobaan guna mendapatkan motif dan warna baru tersebut.
Gung Inten mengakui, setiap melakukan percobaan tidak selalu berhasil. Bahkan, dia harus merelakan beberapa karung bahan baku terbuang dengan percuma.
Akan tetapi, tambah dia, dengan percobaan itu terkadang muncul hasil yang memuaskan sehingga produknya itu banyak digemari oleh masyarakat Bali dan kalangan wisatawan domestik.
“Saat ini selain motif, saya juga bermain pada warna yang lebih menonjolkan corak alam. Warna alam itu dipilih karena terkesan lebih halus, dan hasilnya pun banyak penggemarnya sehingga sekarang menjadi tren batik tulis khas Bali,”.
Sumber : www.google.com
Macam-macam Upacara Adat di Indonesia
Macam-macam Upacara Adat di Indonesia
Mei 28, 2012 at
22:02 , by
ensiklonesia
1.Ritual TiwahRitual Tiwah yaitu prosesi menghantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikan dan memindahkan sisa jasad dari liang kubur menuju sebuah tempat yang bernama sandung.
Ritual Tiwah dijadikan objek wisata karen unik dan khas banyak para wisatawan mancanegara tertarik pada upacara ini yang hanya di lakukan oleh warga Dayak Kalteng
2.Kebo-Keboan
Prosesi upacara adat Kebo-keboan yang dilaksanakan setiap tahun oleh warga Desa Alasmalang. Awalnya upacara adat ini dilaksanakan untuk memohon turunya hujan saat kemarau panjang, dengan turunnya hujan ini berarti petani dapat segera bercocok tanam.
Puncaknya prosesinya adalah membajak sawah dan menanam bibit padi di persawahan. Orang-orang yang bertingkah seperti kerbau tadi dapat kesurupan dan mengejar siapa saja yang mencoba mengambil bibit padi yang ditanam. Warga masyarakat Desa Alasmalang berusaha berebut bibit padi tersebut, karena dipercaya dapat digunakan sebagai tolak-balak maupununtuk keuntungan
3.Adu Kerbau (Mapasilaga Tedong)
Adu kerbau diawali dengan kerbau bule.
Partai adu kerbau diselingi dengan prosesi pemotongan kerbau ala Toraja, Matinggoro tedong, yaitu menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas. Semakin sore, pesta adu kerbau semakin ramai karena yang diadu adalah kerbau jantan yang sudah memiliki pengalaman berkelahi puluhan kali.
Sebelum diadu, dilakukan parade kerbau. Ada kerbau bule atau albino, ada pula yang memiliki bercak-bercak hitam di punggung yang disebut salepo dan hitam di punggung (lontong boke). Jenis yang terakhir ini harganya paling mahal, bisa di atas Rp 100 juta. Juga terdapat kerbau jantan yang sudah dikebirikonon cita rasa dagingnya lebih gurih
4.Rambu Solo
Rambu Solo adalah pesta atau upacara kedukaan /kematian. Adat istiadat yang telah diwarisi oleh masyarakat Toraja secara turun temurun. Bagi keluarga yang ditinggal wajib membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah pergi.
Setelah melewati serangkaian acara, si mendiang di usung menggunakan Tongkonan (sejenis rumah adat khas Toraja) menuju makam yang berada di tebing-tebing dalam goa. Nama makamnya adalah pekuburan Londa.
Yang unik dari upacara rambu solo adalah pembuatan boneka kayu yang dibuat sangat mirip dengan yang meninggal dan diletakkan di tebing.Uniknya lagi… konon katanya, wajah boneka itu kian hari kian mirip sama yang meninggal
5.Pasola Sumba
Ini adalah bagian dari serangkaian upacara tradisionil yang dilakukan oleh orang Sumba. Setiap tahun pada bulan Februari atau Maret serangkaian upacara adat dilakukan dalam rangka memohon restu para dewa agar supaya panen tahun tersebut berhasil dengan baik. Puncak dari serangkaian upacara adat yang dilakukan beberapa hari sebelumnya adalah apa yang disebut pasola. Pasola adalah perang-perangan yang dilakukan oleh dua kelompok berkuda. Setiap kelompok teridiri atas lebih dari 100 pemuda bersenjakan tombak yang dibuat dari kayu berdiameter kira-kira1,5 cm yang ujungnya dibiarkan tumpul
6.Dugderan
Duderan adalah sebuah upacara yang menandai bahwa bulan puasa telah datang. Dugderan dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder, diambil dari perpaduan bunyi dugdug, dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan derr.
Kegiatan ini meliputi pasar rakyat yang dimulai sepekan sebelum dugderan, karnaval yang diikuti oleh pasukan merahputih, drumband, pasukan pakaian adat BHINNEKA TUNGGAL IKA , meriam , warak ngendok dan berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang. Ciri Khas acara ini adalah warak Ngendok sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing berkepala naga kulit sisik emas, visualisasi warak ngendok dibuat dari kertas warna warni. Acara ini dimulai dari jam 08.00 sampai dengan maghrib di hari yang sama juga diselenggarakan festival warak dan Jipin Blantenan
7.Tabuik
Berasal dari kata tabut, dari bahasa Arab yang berarti mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, dalam kalender Islam.
Pada hari yang telah ditentukan, sejak pukul 06.00, seluruh peserta dan kelengkapan upacara bersiap di alun-alun kota.Para pejabat pemerintahan pun turut hadir dalam pelaksanaan upacara paling kolosal di Sumatera Barat ini.
Satu Tabuik diangkat oleh para pemikul yang jumlahnya mencapai 40 orang. Di belakang Tabuik, rombongan orang berbusana tradisional yang membawa alat musik perkusi berupa aneka gendang, turut mengisi barisan. Sesekali arak-arakan berhenti dan puluhan orang yang memainkan silat khas Minang mulai beraksi sambil diiringi tetabuhan.
Saat matahari terbenam, arak-arakan pun berakhir. Kedua Tabuik dibawa ke pantai dan selanjutnya dilarung ke laut. Hal ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa dibuangnya Tabuik ini ke laut, dapat membuang sial. Di samping itu, momen ini juga dipercaya sebagai waktunya Buraq terbang ke langit, dengan membawa segala jenis arakannya
8.Ngaben
Ngaben adalah upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu Bali.
Dalam prosesi Ngaben, ketika api mulai disulut, perlahan-lahan kobaran api akan membesar dan mulai berkobar menyulut sosok jenazah. Lama-kelamaan kobaran api mulai menghanguskan jazadnya yang dipercaya akan melepaskan segala ikatan keduniawian dari orang yang meninggal itu. Bila ikatan keduniawian telah terlepas, maka semakin terbukalah kesempatan untuk melihat kebenaran dan keabadian kesucian Illahi di alam sana.
Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan, keluarga dari orang yang meninggal dibantu oleh masyarakat membuat Bade dan Lembu yang sangat megah terbuat dari kayu, kertas warna-warni dan bahan lainnya. Bade dan Lembu ini merupakan tempat jenazah yang nantinya dibakar.
http://terselubung.blogspot.com/2010/05/8-upacara-adat-unik-khas-indonesia.html
http://fathur-net.blogspot.com/2010/05/8-upacara-adat-unik-khas-indonesia.html
Sumber : www.google.com
Tari Bali
Bali tidak bisa lepas dari kesenian
Tari. Hampir setiap kegiatan keagamaan di Bali selalu disertai dengan
tarian. Bagi masyarakat Bali, tari merupakan suatu persembahan. Tari Bali dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu:
- Tari Wali (tarian sakral), contohnya: Berutuk wali, Sang Hyang Dedari, dan Baris Gede Rejang.
- Tari Bebali (tari untuk upacara), contohnya: Gambuh, Topeng Pajegan dan Wayang Wong.
- Tari Balih-balihan (tari untuk hiburan), contohnya: Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged, serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
Beberapa tarian yang ada di Bali :
Tari Legong
Tari Legong adalah tarian klasik Bali
yang memiliki gerakan yang sangat kompleks. Gerakan yang terkait dengan
musik dari perkusi. “Legong” berasal dari kata “kaki” yang berarti
fleksibel atau elastis, dan kemudian diartikan sebagai gerakan anggun.
Dalam perkembangannya, Legong berkembang menjadi Legong Kraton.
Tarian ini dibawakan oleh dua gadis atau lebih dengan menampilkan
karakter Condong sebagai pembukaan. Dalam situasi berbeda, Tarian
Legong yang dibawakan oleh satu atau dua pasang penari tanpa
menampilkan karakter Condong pertama. Karakteristik tarian Legong yaitu
dengan menggunakan kipas.
Tari Barong
Barong merupakan karakter dalam
mitologi Bali. Barong adalah raja dari roh-roh dan melambangkan “sisi
baik”, dan sebagai “sisi jahat” dilambangkan oleh Rangda. Barong yang
paling populer adalah “Barong Ket”, berbentuk seperti seekor singa.
Untuk rekaman videonya, silahkan Anda melihat video tari Barong di
bawah ini.Tari Barong Bali berasal dari Gianyar, yang merupakan pusat berbagai
kesenian Bali. Dalam drama Calonarong atau tarian Bali lainnya, Barong
menggunakan ilmu sihir untuk mengalahkan Rangda.
Tari Kecak
Tari Kecak bali diciptakan pada tahun
1930 oleh Wayan Limbak dan Walter Spies yaitu seorang pelukis yang
berasal dari Jerman. Tarian ini merupakan pengembangan dari tari
Sanghyang (merupakan tarian sakral), dari drama cerita Ramayana. Wayan
Limbak mempopulerkan tari Kecak saat berkeliling dunia dengan penari
Bali-nya.
Penari Kecak biasanya dibawakan oleh penari laki-laki. Para penari akan
duduk dan membentuk sebuah lingkaran, mengangkat tangannya, dengan
iringan suara dari mulut dengan ritme tertentu yang disebut “cak”.
Mereka bertindak seperti tentara monyet yang membantu Rama mengalahkan
Rahwana yang menculik istrinya yaitu Dewi Sinta. Kostum para penari
yang duduk melingkar mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur di
pinggang mereka. Selain para penari yang duduk melingkar, ada penari
lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rhama, Shinta,
Hanuman, Jatayu, dan juga Rahwana sebagai peran antagonisnya.Sumber : www.google.com
Budaya
Budaya adalah salah satu hasil imajinasi manusia melalui akal, sehingga dapat memberikan tuntunan, ketenangan, keheningan, dan kepuasan hati. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan adat istiadat yang ada di masyarakat. Itu merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua, maka dari itu kita harus bisa mempertahankan, mengembangkan, dan melestarikan kebudayaan yang kita miliki di Indonesia. Bila perlu, kita juga bisa menggabungkannnya dengan cara menciptakan kreasi-kreasi baru. Seperti yang kita ketahui, di Indonesia ini sangat banyak terdapat kebudayaan dengan keistimewaannya masing-masing. Maka dari itu, jika kita tidak bisa mempertahankan kebudayaan yang kita miliki, akan menimbulkan pengakuan dari negara lain tentang kebudayaan yang kita miliki.
Langganan:
Postingan (Atom)